Kamis, 16 Januari 2014

Ready? (LunHo Pairing)

Title :     Ready?
Cast :     F(x)’s Luna as Park Sunyoung
              EXO’s Suho as Kim Junmyeon
Genre :   Romance, Fluff, Drabble
Lenght : One shot (606 words)
Rating : G
Summary : Kata banyak orang, kata-katamu adalah masa depanmu.
Disclaimer : Sorry if i did some mistakes. Because i’m still learning, dude. Don’t forget to comment. If this story looks like someone, i dunno because this is made by my own brain, my crazy brain, and whatever. Happy reading! Lafs

**)

Seoul, 4th June 2018
01.15 AM

Aku datang besok jam 11. Jangan lupa. Suhu semakin dingin, pakailah baju yang hangat. Love.
Pesan pertama.

Aku punya sesuatu untukmu. Bersiaplah, istirahat yang cukup. Tunggu besok!
Pesan kedua.

Sudah jam 8 malam, jangan terpaku di depan komputermu. Segera makan!
Pesan ketiga.

Tinggalkan dulu tugasmu sebentar, aku tak ingin kau sakit. Sudah larut malam. Tidur!
Pesan keempat.

Ya! Tidur! Aku tahu kau masih di depan layar berisi tulisan-tulisan bodoh itu. Aku melihatmu. Segera tidur!!
Pesan kelima.

Seorang wanita mengetik sesuatu di layar ponselnya.
Itu bukan tulisan bodoh. Iya aku tidur. Jalja. Saranghae.

Ponsel itu terkunci. Dilanjut kedua mata berkantung yang ikut tertutup. Park Sunyoung, bekerja larut malam untuk mengerjakan deadline rapor murid-muridnya. Tak jarang desahan kecil keluar dari mulutnya. Akhir-akhir ini ia kurang tidur, jarang makan, dan sering sakit. Tapi ia tak bisa menyalahkan itu karena pekerjaannya. Karena kita semua tahu, semua pekerjaan ada resikonya. Tak lama, pikiran perempuan berumur 25 tahun itu mulai pergi. Pergi menuju dunia mimpi.

10.28 AM
Matahari musim semi sudah bangkit sejak lama. Suara hiruk pikuk Seoul sudah mulai ramai terdengar. Suara deruman mobil tak berhenti satu detikpun. Sunyoung, membuka jendela kamarnya dan merenggangkan tubuhnya. Terlihat, di seberang apartement-nya ada apartement lain dengan kamar yang sejajar dengannya. Kamar namjachingu-nya, Kim Joonmyun.

Ia tersenyum kecil melihat jendela kamar itu masih tertutup rapat. Belum terlihat tanda-tanda kehidupan di sana. Mungkin sang pemilik masih tidur, pikirnya. Ia segera pergi ke kamar mandi dan menyiapkan sarapan. Ah, tapi tidak pantas disebut sarapan. Roti bakarnya sudah siap. Ia memposisikan tubuhnya senyaman mungkin di sofa depan TV. Ia memakan sarapannya sembari menonton TV, melihat beberapa berita terhangat tentang perkembangan politik.

Ting Tong

Bel apartement berbunyi. Sunyoung berjalan menuju pintu dengan roti bakar masih bertengger di mulutnya. Ia arahkan pandangannya untuk melihat di layar siapa yang datang padanya pagi-pagi begini. Ia menekan beberapa tombol untuk melihat siapa orang di luar, “Eo!”

Ia segera membuka pintu dan melihat namjachingunya. “Kau sudah siap?”Kim Joonmyun, lelaki itu menatap lembut mata Sunyoung. “Siap?”Sunyoung memasang wajah bingung. Joonmyun meraih sesuatu dari saku jaketnya, berlutut dan mengangkat benda tersebut. Cincin. Joonmyun memasang wajah serius.
“Bersiap untuk menjalin rumah tangga denganku.”

Sunyoung membelalakan matanya, roti yang ada di mulutnya terjatuh. “Hei, kau berlebihan.”Joonmyun mengambil roti tersebut dan membuangnya ke tempat sampah dekat pintu. “Tapi itu sarapanku!”

Will you marry me?”Kata Joonmyun kemudian.

“Aku lapar.”Keluh Sunyoung. “Dan kau membuangnya.”Lanjutnya.

“Jawab dulu pertanyaanku baru aku buatkan yang baru.”Joonmyun merasa Sunyoung terlalu lama.
Sunyoung memicingkan matanya, “Coba katakan sekali lagi.” Ia memasang evil smile di wajahnya.

Ia mendesah pelan, “Jawab dulu pertanyaanku baru aku buatkan yang baru.”

Sunyoung menggeleng, mencoba mengerjai Joonmyun. “Bukan-bukan, sebelum itu.”

Will-you-marry-me?”Joonmyun menekan kata-katanya, berharap Sunyoung mendengarnya dengan teliti.
Sunyoung tersenyum getir, “Aku tidak bisa.”

Joonmyun lemas, ia merasa kakinya melemas. Cincin yang ia pegang terjatuh. Hey, ia kenapa?

“Aku tidak bisa berpacaran lagi denganmu. Karena aku......”

“Sudahlah. Aku tahu jawabanmu.”Joonmyun berdiri, merasa tidak punya tenaga untuk melihat Sunyoung lagi. Ia membalikan badannya dan memegang gagang pintu.

Wanita 25 tahun itu memeluk lelaki 27 tahun tersebut dari belakang. Ia berkata, “Aku tidak bisa berpacaran lagi denganmu. Karena aku...... Akan menjadi istrimu.”

Kata-kata itu bagai mantra sihir yang menghilangkan rasa lemas Joonmyun. Sunyoung melepaskan pelukannya, Joonmyun berbalik. “Ya. Aku jawab iya.”Kata Sunyoung, tersenyum. Mereka berdua tersenyum. Kedua insan tersebut berpelukan, sampai sebuah suara mengheningkan suasana.
Nan baegopayo.”

**)

“Semua yang akan terjadi tidak akan kau ketahui jelasnya. Apakah kau siap?
Bersiap menerima apapun yang terjadi. Contohnya, menerima lamaran seseorang yang datang tiba-tiba. Hehe.”

Park Sunyoung, 4th June, 2009

Park Sunyoung menutup laptopnya, mengakhiri tugas membuat cerita pendek tentang impiannya.

Benar kata banyak orang, jangan bermain dengan kata-katamu.

FIN


Tidak ada komentar:

Posting Komentar